Skip to main content

Hari Ini ,Esok dan Seterusnya

Sebenernya ini mungkin cuma sekedar iseng atau hanya pemenuhan nafsu mengetik saya .Saya pengen banget cerita banyak sama semua orang ,tapi yang jadi permasalahan yaitu APA KALIAN MAU DENGER CERITA SAYA TANPA MENGOMENTARI BALIK ? Itu yang selalu membuat saya malas bercerita kepada siapapun tentang apa yang saya rasakan .

Dibalik ini semua saya yakin ada sebuah jawaban yang hendak tuhan berikan kepada saya .Tapi KAPAN ? itu pertanyaan mendasar dan pokok .Saya merasakan perubahan yang sangat besar pada saat saya hijrah dari Kota Cirebon menuju Kota Bandung .Banyak sekali perbedaan yang saya rasakan. Sikap saya seolah berbeda pada saat jaman dimana saya SMA, SMP maupun SD .

Tuhan,saya tahu setiap orang diberikan beban yang berat,diberikan kesenangan yang berlimpah .Saya juga tahu betapa sayangnya engkau Tuhan kepada kami .Tapi, saya merasakan ini sangat membuat hidup saya berguncang diawal hijrahnya saya ke Bandung .Saya merasakan guncangan teramat dahsyat .Bingung,itu yang saya rasakan pertama kali menginjak kota Bandung .

Sekarang ,saya merasakan kenyamanan yang sangat saya syukuri .Terima kasih tuhan telah memberikan keindahan ini kepadaku .Saat ini saya masih belajar untuk menikmati hidup ini secara utuh dan selalu bersyukur atas apa yang telah engkau berikan .Tidak semua temen-teman dan saudara-saudara saya dapat merasakan apa yang saya dan keluarga saya rasakan saat ini tapi saya selalu berdoa agar saya diberikan sikap rendah hati,selalu bersyukur dan selalu memberi kepada mereka yang membutuhkan .

Hidup bagaikan sebuah air yang mengalir deras .Air yang sudah jatuh tidak dapat kembali lagi ketempat asalnya .Air yang mengalir tidak dapat menolak hendak kemana mereka berjalan .Begitu pula dengan hidup saya ,hidup saya bagaikan air yang mengalir tetapi air itu harus diarahkan hendak kemanakah air itu mengalirnya .Jangan hanya mengalir saja tanpa tahu akan arah yang akan dituju .Semoga derasnya air yang mengalir disungai sama juga derasnya rizki yang mengalir kedalam hidup saya dan keluarga saya .Semoga derasnya air yang mengalir itu sama halnya akan derasnya semangat saya untuk menjalani hidup ini ... Amin 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mocca make me feel so happy

  Mocca, sebuah sesuatu yang sangat sering saya dengar didalam kampus maupun diluar kampus, dikota besar maupun dikota kecil. Banyak yang menyukai mocca. Mocca menurut mereka adalah salah satu minuman favorit yang wajib diketahui dan wajib dicioba. Sepintas terlihat memang minuman ini sungguh membuat lidah ingin mencicipi kelembutan float dan rasa mocca yang begitu menenangkan jiwa. Bandung merupakan kawasan kota yang dapat dibilang mempunyai hawa yang sejuk dan dingin pada saat malam. Saya sering mencoba kebeberapa cafe saat malam datang untuk sekedar menikmati mocca disetiap cafe yang saya kunjungi. Terasa kenikmatan mocca yang sangat menggigit dilidah dan menyenangkan dihati.  Beberapa bulan saya tinggal disini sudah ada beberapa cafe yang saya datangi untuk sekedar hanya menikmati mocca disetiap cafe tersebut. Harga untuk mocca memang sangat tergantung apa yang hendak dipesan. Tapi taste yang menyentuh jiwa tidak dapat dihargai sedikitpun. Kenikmatan, keindahan, aroma, dan rasa

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan antara a

I love you daddy

 When I was a baby 1. He cried when he first saw me. 2. He bought me everything I needed. 3. He smiled when he first heard our first word - even if it wasn’t DADDY. 4. He never gave up teaching me the simplest things. When I am a teenager 5. He works days and nights, and never complains. 6. He still buys me everything I need. 7. He is never mad when my report card is on fire, He smiles and says, “You will do better than this.” 8. He supports me in everything I do. 9. He comes to my tennis games and supports me like a mad-fan. 10. He still reminds me to have my breakfast, lunch and dinner so I’ll never skip them. 11. He sets my latest-hour to be out with my friends. 12. His smile makes me feel much better. 13. His hug can never be replaced by anyone else. 14. Even when he is tired, he still takes a moment of his time, goes to my room and sees me sleep. 15. He loves me for who I really am. 16. He keeps on calling when I don’t pick up the calls. 17. He never yells.