Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2014

Fase Baru

Perubahan yang pertama adalah menyesuaikan kehidupan dengan kebutuhan yang akan dilakukan pada musim baru ini. Ku sebut langkah-langkah ini akan jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ufuk timur hingga barat akan sangat berbeda artiannya dalam hamparan yang bersahaja pada saat ini. Tabir dunia saat ini telah terpampang dipelupuk mata. Bersinergi dengan segala mimpi yang terendap lama pada musim-musim sebemumnya. Lanjutkan cerita... Meretas perlahan dan meluap layaknya magma gunug yang akan meleleh seperti lahar yang panas meunuju dataran yang sangat panjang dan luas seperti safana. Bermetamorfosis seperti kupu-kupu yang berubah menjadi begitu elok. Masa akan ditembus dengan ragam duniawi yang akan diperbarui dengan cara ditorehkan oleh mimpi yang ada di pelupuk mata yang ada saat ini. Berimajinasi masa. Atlantis. Sebuah nama akan tercatat baru disetiap deru langkah yang akan dilalui. Seindah samudra mata ini akan memandang pada musim yang akan dilalui. Kuhirup aroma pi

Minggu Tak Bisa Menunggu

Aku sebenarnya tak pernah mengistimewakan hari Minggu. Tapi kali ini, ini Minggu pagi dan aku sudah bangun!  Daya tahan tubuhku memang luar biasa. Setelah kurang makan selama seminggu terakhir, kemudian terkena rintik hujan layaknya orang gila dua hari lalu, ditambah tidur yang terlarut pagi menyelesaikan seluruh deadline hingga sinar matahari kembali terbit, pagi ini aku masih bisa bangun dengan kondisi sangat prima. Sangat tergesa-gesa, aku memarkir kendaraan di parkiran Bliss. Inilah nasib orang ceroboh. Semuanya harus dilakukan dengan tergesa-gesa. Pandanganku terpaku pada bunga matahari yang baru bermekaran. “Wah! Bunganya besar sekaliiiiiiii!” aku terpekik riang. Pupuk yang dibawakan eyang dari Flores ternyata benar-benar magis! Oke, tanpa membuang waktu aku memeriksa laporan keuangan yang pasti akan memakan waktu cukup lama. Ditambah mengecek jenis pesanan dan ketersediaan barang. Setelah beres, aku ambil bunga Freesia yang sudah aku pesan tempo hari. Turquoise. Senada deng

Easy To Place

Terkadang saya berpikir, apakah saya orang yang mudah terpuaskan? Atau apalah entah itu istilahnya. Pemikiran itu datang dari beberapa kejadian. Teman main, rekan kerja, bahkan saudara sendiri. Sampai suatu hari seseorang berkata, "you look so happy. Enjoying your life. And your life seems like very easy and filled with so much happiness." Hidup saya menyenangkan, meskipun isi blog saya selalu seputar pergalauan. Begitu banyak keajaiban-keajaiban kecil dan doa yang dikabulkan. Sepertinya tidak wajar justru jika saya mengeluh karenanya. Tapi  ya hidup saya tidak se-"easy" itu juga. Jadi ingat twitter yang saya kirim untuk seorang teman, "happy or sad, love or hate, is just a state of mind. You love it and it feels so lovely. You hate it and it feels miserable." Menyimak pendapat orang mengenai kota yang baru saya pijak ini, mau tak mau saya amini. Udara panas, jalanan padat, kosan dan makanan mahal (mahal relatif, tapi jika menggun

Time

"nobody said it was easy" Sempat saya terhenyak mendengar kalimat demi kalimat itu keluar dari mulutnya. Namun kemudian saya tersadar. Siapa di dunia ini yang bisa lolos dari jeratan patah hati? Saya percaya setiap orang memiliki setidaknya satu pengalaman patah hati yang paling menyedihkan. Jika ada yang menjawab tidak, ya bersiaplah mungkin jawaban yang sesungguhnya adalah “belum”  kemudian dengan susah payah saya mengingat pengalaman-pengalaman patah hati saya. Ah, saya selalu percaya, seberat apapun yang saya hadapi, suatu saat saya dapat mengenang cerita itu dengan tersenyum atau bahkan tergelak menertawakan kebodohan-kebodohan terdahulu. Dan setelahnya, pemikiran yang hadir dalam diri saya mungkin adalah hal paling “klise” yang akan didengar mereka yang baru patah hati. Bahwa Tuhan memiliki rahasia yang begitu bermakna. Bahwa suatu hari, kita akan menemukan sosok yang jauh lebih baik. Saat ini alasan saya untuk terus mempertahankan hubungan hanyalah satu