Skip to main content

Power of Karma

Sedikit berinteraksi dengan segala jenis kegiatan, bepergian atau menghabiskan waktu didalam ruangan. Meneguk air mineral yang dibeli disebuah warung depan kampus. Saya berjalan menyisir jalan sempit dan kecil yang sepi. Sore ini matahari sedang memberikan pencerahan kedunia ini dan saya cukup terpana melihatnya. Sempat berbicara pada tangkai yang ada didepan halaman kamar, tapi semuanya tetap saja diam, tak bersuara.

Mendengarkan musik dengan lirik yang menggunakan bahasa inggris membuat saya kembali berupaya sebisa mungkin mengucapkan ulang lirik itu persis seperti penyanyinya, tapi tetap saja ucapannya belepotan. Cuaca sore ini menarik untuk dinikmati dengan seteguk coklat hangat. Sungguh ironi bila mengiringi masa lalu disore ini. Disaat matahari bersinar jangan sampe luka menganga kembali. I'm Ok! Meskipun terkadang kata-kata itu adalah sebuah kebohongan belaka yang disampaikan kepadamu. Sungguh ini bukan sekedar kebohongan tapi memang sebuah akal busuk yang dibuat sehat. Terinjak terbail membuat saya tahu betapa sulitnya kehilangan. Stop this! kegalaua menerjang menerpa kepala bundar ini dan menerjam bagaika busur panah yang seakan dendam pada pikiran ini. Selalu saja kata-kata itu yang keluar dari mulut ini.

Terinjak dan itu mempunyai kekuatan didalam diri untuk segera bangkit dari kejenuhan didalam hidup ini. Sampai kapan semuanya berakhir. Tidak benar bila semuanya harus dilakukan dengan penuh kejenuhan dan ruang kosong seperti ini. Sungguh menyebalkan bercerita seperti ini, tapi memang ini sangat memaksa, yasudahlah.

Karena semua ini kosong maka saya akan penuhi semuanya dengan sesuatu yang membuatnya menjadi satu dan berisi. Sebuah halaman kecil selalu bernuansa hijau dan tidak akan berubah menjadi kuning begitupula dengan saya, tidak akan pernah berubah dengan apapun ini. Semuanya teratur dalam otak yang diborgol dengan kawat panjang dan bertuah. Semua tampak tersusun dengan rapih dan membuat semuanya menuju jalan yang diharapkan. Mengoceh memang urusan saya dan itu kehebatan saya. Ada hal lain yang dapat saya buktikan dalam hidup ini, tapi tidak untuk kali ini.

Jangan menjadi orang malas dan mengeluh karena itu tetap saja menghabiskan tenaga dan pikiranmu. Saya selalu berpikir menjadi segalanya sungguh harapan yang diinginkan. Tapi ada beberapa kendala yang sungguh menyiksa dan perlu diwaspadai dan dihadapi. Perubahan didalam diri sudah dijalani sekitar tujuh bulan terhitung pertengaan tahun yang lalu. Menjadi yang kalian mau, saya pasti berusaha mengubahnya menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Janji itu memang berat ditanggungnya, tapi itu harus dilaksanakan. Tidak dengan menghindar dan berbohong. Saya tahu banyak tentang diri saya siapa sebenarnya. Tapi tidak berarti dapat mengkontrol seluruh kegiatan yang saya lakuka setiap waktu. Ada kalanya keadaan tidak terkontrol menghinggapi diri ini. Dimulai dari tamparan keras tahun kemarin itu membuat semuanya berubah drastis dan semoga engkau suka dan mempercayaiku lagi.. Semoga

Comments

Popular posts from this blog

Mocca make me feel so happy

  Mocca, sebuah sesuatu yang sangat sering saya dengar didalam kampus maupun diluar kampus, dikota besar maupun dikota kecil. Banyak yang menyukai mocca. Mocca menurut mereka adalah salah satu minuman favorit yang wajib diketahui dan wajib dicioba. Sepintas terlihat memang minuman ini sungguh membuat lidah ingin mencicipi kelembutan float dan rasa mocca yang begitu menenangkan jiwa. Bandung merupakan kawasan kota yang dapat dibilang mempunyai hawa yang sejuk dan dingin pada saat malam. Saya sering mencoba kebeberapa cafe saat malam datang untuk sekedar menikmati mocca disetiap cafe yang saya kunjungi. Terasa kenikmatan mocca yang sangat menggigit dilidah dan menyenangkan dihati.  Beberapa bulan saya tinggal disini sudah ada beberapa cafe yang saya datangi untuk sekedar hanya menikmati mocca disetiap cafe tersebut. Harga untuk mocca memang sangat tergantung apa yang hendak dipesan. Tapi taste yang menyentuh jiwa tidak dapat dihargai sedikitpun. Kenikmatan, keindahan, aroma, dan rasa

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan antara a

I love you daddy

 When I was a baby 1. He cried when he first saw me. 2. He bought me everything I needed. 3. He smiled when he first heard our first word - even if it wasn’t DADDY. 4. He never gave up teaching me the simplest things. When I am a teenager 5. He works days and nights, and never complains. 6. He still buys me everything I need. 7. He is never mad when my report card is on fire, He smiles and says, “You will do better than this.” 8. He supports me in everything I do. 9. He comes to my tennis games and supports me like a mad-fan. 10. He still reminds me to have my breakfast, lunch and dinner so I’ll never skip them. 11. He sets my latest-hour to be out with my friends. 12. His smile makes me feel much better. 13. His hug can never be replaced by anyone else. 14. Even when he is tired, he still takes a moment of his time, goes to my room and sees me sleep. 15. He loves me for who I really am. 16. He keeps on calling when I don’t pick up the calls. 17. He never yells.