Derauan sudah tak kembali meneriakan kata-kata yang membebaskanku dalam hidup ini. Semuanya seakan dibatasi oleh sebuah tembok besar yang menghalangiku untuk mengcapkan satu kalimat untuk terakhir kalinya. Semuanya berjalan cepat layaknya air yang mengalir dari hulu ke hilir. Tanpa disadari yang ada hanya kenangan.
Sebuah lagu menceritakan kenelangsaan seorang manusia yang putus cinta. Selalu saja lagu seperti yang aku dengarkan. Tidak dapat mengucapkan alasan untuk berhenti tak terhenyak sesaat. California menghembuskan hawa dingin pada pagi ini. Sebuah jendela bersampulkan emoun membuat pagi ini serasa adalah pagi terakhir yang aku temui sepanjang hidupku.
Disebuah apartemen yang bernuansa coklat, tenang dan damai. Seseorang seperti mengajaku kesuatu tempat. Entah siapa dan apa maksudnya dia mengajaku kesuatu tempat itu. Selalu saja ku termenung sebelum melakukan sesuatu. Ini sebuah sesuatu yang mungkin hanya aku yang tahu dan haripun menjadi saksi dimana sebuah kepenatan melanda diriku. Beban.
Benar ini merupakan sebuah kehidupan. Semuanya erjalan begitu cepat. Sebuah keindahan yang mungkin tak selamanya selalu ku genggam. Sebuah pilihan untuk memilih hendak manakah yang akan ku ambil dalam hidup ini. Semuanya serba rumit dan sungguh membebaniku. Hedaknya mencari jawaban dari semua ini tetapi memang tidak bisa.
Comments
Post a Comment