Skip to main content

Denting Tak tersirat

Tersirat rangkaian kisah masa lalu, mengiri acu berbuntuk malu. Jiwa terhentak dan sadar mengoyak. Terucap kata dan terjadalah sejarah. Ku yakini jalan yang ku tentukan takan ku sesali semua yan telah hilang. Terkikis bagaikan karang yang terhempas. Pijakan kaki tanpa kenal arah dan waktu, takan menyerah.

Yakin semuanya bukan sebuah penyesalan. Menemukan arah mimpi saat dimana engkau melangkah pergi bersamanya. Takan terhenti disini, takan berhenti mencari. Semua takan kembali, tetap kan kuhadapi. Takan berakhir disini.

Kan kuyakini jalan yang kutentukan, takan ada dirimu. Takan sesali semua yang telah hilang, menyerukan semangat hidupku dan tentukan arah hidupku. Saat diriku terkikis dan ku yakini jalan yang kutentukan. Semua terlewati bersama indahnya hari yang diberikan oleh tuhan. Takan terhenti disini semuanya.

Penyesalan memang bukan menjadi biang kerok dari semuanya. Semuanya berjalan sesuai ketentuan tuhan. Jalan setapak selalu kulewati setiap harinya untuk menemani kesepian hati ini. Teman dan sahabat menyorakan semangat. Dan akupun menemani diriki sendiri disini.

Disini kuhidup dan bertahan, tersiksa dan kucoba tuk melawan
Semoga hari esokkan lebih baik
hadapilah hidup dan gapailah mimpimu
-Danger Ranger-

Comments

Popular posts from this blog

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan anta...

Sangkut

Places

Setelah beberapa waktu ini engga banyak nulis, akhirnya kali ini bisa nulis juga. Tentu disuasana yang beda sama pemikiran yang berbeda. Waktu rasanya cepet banget kali ini. Mulai nulis taun 2009 (tapi blog lama lupa password, penyakit), ga berasa aja sekarang udah tahun 2016. Tulisan di tahun ke-7 ini banyak rasa-rasa yang udah campur aduk, perjalanan yang berasa bukan kelok-kelok lagi, tapi udah berasa "ribet". Ya, gini adanya. Buat nulis hari ini, banyak kerjaan dulu yang harus diberesin dan gatau tiba-tiba punya inisiatif tingkat tinggi buat beresin beberapa file yang acak-acakan di dekstop sama di beberapa folder laptop. Ya sedikit mendingan dibanding sebelumnya. Yang belum mendingan cuma laptopnya aja, masih jadul (belum mampu beli dan secara ga langsung masih nyaman buat dipake), ya gitulah! :D Ngomong-ngomong ini persis 1 taun lebih 20 harian tinggal di kota orang (Jakarta) dan ya 8 bulan yang lalu genap umur saya di usia 23 tahun. Itu taun kedua sih ngerayai...