Skip to main content

Tanggal 2




Ya hari ini tanggal 2 tahun 2011. Mengingatkanku akan kejadian empat tahun yang lalu, 2007. Semuanya indah dan itu merupakan dimana aku merasakan bahwa ini memanglah sebuah keindahan yang diberikan tuhan untuk dijaga dan dirawat oleh ku dalam dekapan kasih sayang dan perhatian yang mendalam.

Tanggal 2 disebuah bukit yang luas diterangi sinar matahari sore yang mulai terbenam dibagian barat bumi. Sore itu kita saling bertatapan untuk mengungkapkan perasaan yang kita miliki. Dibukit tersebut kita berpegangan tangan dan saling melengkapi. Senyum gembira terpancar dibibirku ini. Semuanya indah.

Tanganku menggenggam tanganmu dengan erat, engkaupun demikian. Disana kita membuat suatu cerita dan sejarah baru. Kehidupan setelah itu berjalan dengan sangat membahagiakan. Keluguan dan kepolosan kita seakan tidak pernah kita sadari. Kala itu umur kita masih menginjak 15 tahun. Sungguh membuat bibir ini tersenyum senang mengingat kejadian dikala itu.

Sekarang tanggal 2 januari 2011. Semuanya sudah selesai tidak adalagi perayaan dan alunan kasih sayang yang sama layaknya beberapa tahun silam. Tidak dapat dikembalikan secepat itu untuk menadapatkan kembali keceriaan beberapa tahun silam. Mungkin waktu dapat menjawab kapan kita akan bersama kembali. Tuhan mempunyai jawaban yang sangat rahasia, sebuah misteri.

Memang hati dan jiwa ini mengharapkan semuanya kembali seperti dahulu dan dapat bersama kembali seperti dahulu. Aku membuat janji kepada tuhan dan diriku sendiri dan telah aku ucapkan kepada dia bahwa aku sudah merubah semua sifat yang telah menghancurkan semua kisah cinta yang sangat menyenangkan untuk dikenang. Semoga harapanku terkabul dan ucapan amin yang engkau ucapkan dapat segera terwujud oleh-Nya.

Rasa sayangmu memang sampai saat ini masih ada, begitupun denganku. Bukalah pikiran dengan tenang dan berpikir bahwa diriku tetap menunggumu. Cepat atau lambat kau akan kembali.


Selalu bersamamu memang lengkap bagiku
Maka, janganlah engkau lari dariku
Kembali dan kita bersama lagi
Percaya dengan janjiku

Comments

Popular posts from this blog

Mocca make me feel so happy

  Mocca, sebuah sesuatu yang sangat sering saya dengar didalam kampus maupun diluar kampus, dikota besar maupun dikota kecil. Banyak yang menyukai mocca. Mocca menurut mereka adalah salah satu minuman favorit yang wajib diketahui dan wajib dicioba. Sepintas terlihat memang minuman ini sungguh membuat lidah ingin mencicipi kelembutan float dan rasa mocca yang begitu menenangkan jiwa. Bandung merupakan kawasan kota yang dapat dibilang mempunyai hawa yang sejuk dan dingin pada saat malam. Saya sering mencoba kebeberapa cafe saat malam datang untuk sekedar menikmati mocca disetiap cafe yang saya kunjungi. Terasa kenikmatan mocca yang sangat menggigit dilidah dan menyenangkan dihati.  Beberapa bulan saya tinggal disini sudah ada beberapa cafe yang saya datangi untuk sekedar hanya menikmati mocca disetiap cafe tersebut. Harga untuk mocca memang sangat tergantung apa yang hendak dipesan. Tapi taste yang menyentuh jiwa tidak dapat dihargai sedikitpun. Kenikmatan, keindahan, aroma, dan rasa

I love you daddy

 When I was a baby 1. He cried when he first saw me. 2. He bought me everything I needed. 3. He smiled when he first heard our first word - even if it wasn’t DADDY. 4. He never gave up teaching me the simplest things. When I am a teenager 5. He works days and nights, and never complains. 6. He still buys me everything I need. 7. He is never mad when my report card is on fire, He smiles and says, “You will do better than this.” 8. He supports me in everything I do. 9. He comes to my tennis games and supports me like a mad-fan. 10. He still reminds me to have my breakfast, lunch and dinner so I’ll never skip them. 11. He sets my latest-hour to be out with my friends. 12. His smile makes me feel much better. 13. His hug can never be replaced by anyone else. 14. Even when he is tired, he still takes a moment of his time, goes to my room and sees me sleep. 15. He loves me for who I really am. 16. He keeps on calling when I don’t pick up the calls. 17. He never yells.

Hospital 2007

Sebuah ruangan entah nomor berapa kamu terbaring lemas dan tidak berdaya. Wajahmu memancarkan perbedaan yang sangat berbeda, tidak seperti biasanya. Bibirmu yang hanya dapat tersenyum dengan harapan dapat memberitahu kepadaku bahwa kau baik-baik saja. Selang infus dan selang tabung oksigen tertancap didalam lengan kiri dan hidungmu yang mancung. Sungguh ini menyedihkan bagiku untuk melihatmu dalam keadaan seperti itu. Hari ini kau memasuki hari pertama untuk merelaksasikan tubuhmu dalam pangkuan sebuah kasur yang sangat jauh berbeda dengan kasurmu yang nyaman, dirumahmu. Tercium aroma untuk kamarmu saat ini yang sangat berbeda dengan aroma tubuhmu yang begitu harum dan menyenangkan. Tercium bebauan yang sangat lazin halnya untuk disebuah rumah yang semua orang berkunjung hanya untuk menengok orang sakit. Sebuah rumah yang sakit atau hanya aku saja yang menyebut rumah yang sakit ? Sudah beberapa hari ini aku menemanimu diruangan yang tidak pernah kita harapkan dan tidak membuat n