Skip to main content

Tentangmu


Desiran angin malam yang merasuk ketulang dan membuat bulu kudukukku berdiri. Terasa dingin malam ini dengan ditemani oleh seorang teman berdarah batak yang merupakan teman satu kampus tetapi berbeda fakultas. Menyantap makanan hangat dan minuman hangat ala Eropa membuat malam ini tidak begitu separah yang dirasakan ketika di Eropa.

Memegang kendali dalam dirimu memang terasa berat bagimu untuk selalu diawasi dan dijaga ketat oleh sesuatu yang mungkin sangat menggangguku juga. Kau bilang tidak suka untuk selalu dicengkram dalam tangan yang selalu membatasimu kemanapun dan apapun yang engkau inginkan. Begitu sulit membayangkanmu yang sedang dalam kurungan beruang buas, besar dan jelek.

Tidak, ini bukan dirimu yang sebenarnya. Kamu selalu tampak ingin bebas dan tidak ada yang mengrung dan menguncimu dalam sebuah kurungan besi dan menyebalkan. Kontak seluruhnya tidak dapat dihubungi dan itu membuatku bingung. 

Angin selalu saja menemaniku dikala aku teringatakan engkau yang berada disana, jauh. Tidak begitu sulit memang untuk menuju kelokasimu, tapi memang membutuhkan sedikit keberanian untuk menuju ketempatmu. Kontra dengan keadaan sekarang yang selalu menggangguku engkau selalu bercerita bahwa engkau akan bertukar sebuah benda dengannya dan itu selalu menjadi acara rutin saat dirinya datang kekotamu.


Comments

Popular posts from this blog

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan anta...

Sangkut

Places

Setelah beberapa waktu ini engga banyak nulis, akhirnya kali ini bisa nulis juga. Tentu disuasana yang beda sama pemikiran yang berbeda. Waktu rasanya cepet banget kali ini. Mulai nulis taun 2009 (tapi blog lama lupa password, penyakit), ga berasa aja sekarang udah tahun 2016. Tulisan di tahun ke-7 ini banyak rasa-rasa yang udah campur aduk, perjalanan yang berasa bukan kelok-kelok lagi, tapi udah berasa "ribet". Ya, gini adanya. Buat nulis hari ini, banyak kerjaan dulu yang harus diberesin dan gatau tiba-tiba punya inisiatif tingkat tinggi buat beresin beberapa file yang acak-acakan di dekstop sama di beberapa folder laptop. Ya sedikit mendingan dibanding sebelumnya. Yang belum mendingan cuma laptopnya aja, masih jadul (belum mampu beli dan secara ga langsung masih nyaman buat dipake), ya gitulah! :D Ngomong-ngomong ini persis 1 taun lebih 20 harian tinggal di kota orang (Jakarta) dan ya 8 bulan yang lalu genap umur saya di usia 23 tahun. Itu taun kedua sih ngerayai...