Skip to main content

Intro

Seperti sebuah lagu yang selalu menemaniku disetiap waktu. Semuanya begitu aneh terdengar didalam telinga ini, sesekali ku mencoba berfikir apakah ini semua sebuah perubahan yang selalu ada didalam sebuah intro musik yang selalu berbeda dari satu lagu ke lagu yang lainnya?

Membuat hidupku gusar ketika dihantam ancaman yang sangat membuat lidahku terkaku sejenak tak dapat merasakan kenikmatan rasa dari sebuah desiran yang selalu aku nikmati sepanjang hidupku ini. Dentuman suara vocal yang berteriak memenuhi seluruh otak yang gundah dan kosong ini.

Entah sudah setahun belakangan musik keras menjadi teman kupingku disetiap waktu. Alunan gitar da teriakan dari vokal begitu membuatku bergairah untuk setiap waktunya. Seluruhnya teramat menyenangkan dibandingkan denga musik Pop yang biasa aku dengarkan.

Layaknya sebuah intro, semuanya selalu berawal indah untuk menuju kedalam musiknya. Intro itu bisa disebutkan dalam kehidupanku kali ini. Intro sebagai sebuah perjanalan atau awl dari semua yang telah lalu, tapi bukan berarti semuanya terlupakan dan tidak berbekas sama sekali. Begitu menakjubkannya hidup ini bila tetap bercerita dan mengenang dirimu, intro membenturkan sebuah benda kedalam lumpur.

Intro dihari ini bagikan sebuah meriam yang meledakan mesiu kehadapan sebuah kumpulan orang yang ingin dimusnahkan, Binasa!
Intro, Reff itu bagaikan sebuah kunci bagi diriku untuk memulai semuanya dan banyak yang menikmati itu layaknya sebuah lagu yang mempunya intro yang menarik dengan reff yang begitu dihafal..

Sedikit tidak jelas mungkin, tapi ini memang jeritan hati..


Comments

Popular posts from this blog

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan anta...

Sangkut

Places

Setelah beberapa waktu ini engga banyak nulis, akhirnya kali ini bisa nulis juga. Tentu disuasana yang beda sama pemikiran yang berbeda. Waktu rasanya cepet banget kali ini. Mulai nulis taun 2009 (tapi blog lama lupa password, penyakit), ga berasa aja sekarang udah tahun 2016. Tulisan di tahun ke-7 ini banyak rasa-rasa yang udah campur aduk, perjalanan yang berasa bukan kelok-kelok lagi, tapi udah berasa "ribet". Ya, gini adanya. Buat nulis hari ini, banyak kerjaan dulu yang harus diberesin dan gatau tiba-tiba punya inisiatif tingkat tinggi buat beresin beberapa file yang acak-acakan di dekstop sama di beberapa folder laptop. Ya sedikit mendingan dibanding sebelumnya. Yang belum mendingan cuma laptopnya aja, masih jadul (belum mampu beli dan secara ga langsung masih nyaman buat dipake), ya gitulah! :D Ngomong-ngomong ini persis 1 taun lebih 20 harian tinggal di kota orang (Jakarta) dan ya 8 bulan yang lalu genap umur saya di usia 23 tahun. Itu taun kedua sih ngerayai...