Skip to main content

Biaskan

Dia sedang bersenang-senang disana

Seandainya bisa, akan kuhampiri dia disana yang sedang tersenyum dan tertawa lepas dengan kesenangannya di akhir semua kegiatan perkuliahannya. Menjadi seseorang yang menyaksikan dirinya tertawa lepas dengan senyum yang sungguh membuat hati ini terpukau melihatnya. Salah satu keindahan dunia, surga dunia.

Disana, di taman yang luas engkau berlarian dengan senang dengan mengenakan baju biru, rok dan sepasang sepatu canvas yang membuatmu semakin indah untuk dipandak, elok. Menari dan berlari adalah keahlianmu untuk menunjukan kesenanganmu. Tidak pernah terbayangkan, setelah kita terpisah untuk tidak menjadi sebuah magnet yang dahulu selalu menyatu, kau tampak lebih baik dari sebelumnya. Kurebahkan badan ini untuk tersenyum melihat keadaan ini.

Menetap Hatimu

Rambutmu menetap dikeningmu, bibirku yang dulu pernah berlabuh dikeningmu kini ditempati oleh rambutmu yang indah itu. Tengok saat ini sensasi itu datang kembali, untunglah semuanya kembali sehingga aku masih merasakan bahwa perasaan ini tidak pernah hilang darimu. Dirimu memang dimiliki oleh dirinya, tapi aku selalu berharap perasaanmu masih dapat memiliki hatiku dan perasaanku dapat memiliki perasaanmu. Atas nama hati ini, keresahan datang silih berganti menusuk, merasuk dalam hati yang paling dalam. Ya, beruntunglah perasaan ini masih ada dalam hatiku untukmu.

Setapak demi setapak kumajukan kaki untuk bergerak perlahan dan tetap beraturan pada jalan ini. Sorak sorai dari beberapa ekor burung menemaniku dalam perjalanan ini, peohonan rindang dan dengan kesejukan angin yang aku hirup melalui rongga hidung ini masuk kedalam otak dan tubuh ini. Tak terasa sekian lama waktu yang ku habiskan untuk tetap memikirkanmu tidak pernah sedikitpun aku berupaya keras untuk tidak memikirkanmu lagi.
Memanjakan hidup dengan berjalan seperti ini seperti melayang dalam jiwa yang terurai dengan indahnya perasaan yang ada dihati. Damai terasa semuanya, alunan lagu selalu menjadi penghatangat ketika hati ini terlalu dingin untuk dirasakan.

Selamat kamu disana sedang bersenang-senang. Doakan aku agar aku bisa merasakan apa yang sedang kau rasakan jauh di sana..

Comments

Popular posts from this blog

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan anta...

Sangkut

Places

Setelah beberapa waktu ini engga banyak nulis, akhirnya kali ini bisa nulis juga. Tentu disuasana yang beda sama pemikiran yang berbeda. Waktu rasanya cepet banget kali ini. Mulai nulis taun 2009 (tapi blog lama lupa password, penyakit), ga berasa aja sekarang udah tahun 2016. Tulisan di tahun ke-7 ini banyak rasa-rasa yang udah campur aduk, perjalanan yang berasa bukan kelok-kelok lagi, tapi udah berasa "ribet". Ya, gini adanya. Buat nulis hari ini, banyak kerjaan dulu yang harus diberesin dan gatau tiba-tiba punya inisiatif tingkat tinggi buat beresin beberapa file yang acak-acakan di dekstop sama di beberapa folder laptop. Ya sedikit mendingan dibanding sebelumnya. Yang belum mendingan cuma laptopnya aja, masih jadul (belum mampu beli dan secara ga langsung masih nyaman buat dipake), ya gitulah! :D Ngomong-ngomong ini persis 1 taun lebih 20 harian tinggal di kota orang (Jakarta) dan ya 8 bulan yang lalu genap umur saya di usia 23 tahun. Itu taun kedua sih ngerayai...