Skip to main content

Aku adalah Mimpimu

Bagi sebagian orang semua mungkin tidak akan pernah berfikir bahwa mimpi itu adalah sebuah anugerah yang mereka miliki untuk memenuhi semua harapan dan cita-cita mereka. Cinta, kehidupan dan keindahan yang terbaik untuk setiap hidup kita pasti selalu menjadi mimpi bagimu, dalam hidupmu.

Saat ini lagu ini mengalun pelan ditelingaku yang sengaja aku dekatkan ke arah suara itu muncul. Menghirup udara malam hari ini sambil aku berbisik dalam hati selalu bermimpi bahwa aku selalu menjadi mimpi indahmu, disetiap tidur dan harimu. Tidak begitu buruk untuk menceritakan kondisi malam ini kepada sebuah alat pemutar musik yang diam disebalah kepalaku ini. Ku humbuskan nafas kembali untuk mencerna setiap lirik lagu ini dan terus kembali bermimpi bersama lirik-lirik ini.

Bagaimana denganmu disana? Mungkin tupai yang lewat beberapa saat lalu di depan kamarku ini bermimpi untuk menjadi manusia layaknya aku yang selalu dapat menikmati hidup ditengah kesendirian dan kehampaan ini. Duduk termenung dan mendendangkan beberapa lagu bagiku itu bisa jadi pengusuir kesunyian dalam hari-hariku. Bila mimpi itu bisa kudapapati hari ini, mungkin aku tidak akan kembali menjadi orang yang duduk termenung dan menyanyikan beberapa lagu lagi seperti sebelumnya.

Melihat keluar jendela dan menyaksikan salju yang turun begitu banyak dan membuat hariku bergairah untuk keluar dan memainkan beberapa butiran salju yang tumpah disekitar pekarangan rumahku ini. Tidak pernah terpikirkan bahwa saat ini aku berada di negara yang mempunyai salju yang selalu datang disaat bulan tertentu. Seperti mimpi saja bisa menikmati keindahan salju ini, tapi tetap saja semuanya tanpa dirimu disisiku, selalu begitu.

Kamu, bermimpi selalu menjadi cara dan jalanmu untuk mencapai semua yang judulnya bahagia. Bahagia bagi dirimu adalah mimpi terbesar dalam hidupmu. Bagiku, membahagiakanmu adalah mimpi terbesar dalam hidupku. Seandainya kau ada disini malam ini, akan kucoba menbahagiakanmu hingga pagi datang atau mungkin hingga nafasku ini habis akibat hari-hariku dicurahkan untuk menghabiskan waktu bersaamu dan membuatmu bahagia, tidak akan pernah aku sesali.

Selalu menjadi sebuah dilema besar dalam hidup ini untuk selalu memikirkan yang tidak mungkin dalam hidup ini. Tapi itulah tujuan hidupku, selalu mencari sesuatu dimana sesuatu itu sulit untuk aku dapatkan, gila. Memang aku gila, tapi kegilaanku ini akan menjadi sesuatu yang menarik bagi hidupmu, kebahagiaanmu. 

Udara mulai menipis layaknya terbang tinggi keluar angkasa yang mulai dengan ruang hampa tanpa udara, sesak. Jam menunjukan bahwa sekarang bukanlah kemarin, sekarang adalah hari baru dimana waktu itu yang menjadi bukti bahwa telah beberapa jam aku menghabiskan waktuku didepan kamar ini untuk selalu menyeruput secangkir kopi dan beberapa makanan ringan di meja kecil itu. 

Kamu sedang bermimpi apa ya didalam tidurmu kali ini?

Rasuk, keindahanmu bagaikan sesuatu yang selalu merasuki tubuhku ini. Semuanya menjadi rasuk bagiku disetiap harinya. Tidak pernah tidak, selalu saja seperti itu. Terbuai dalam mimpi kan terus bersama denganmu hingga akhir hidup. Aku mengerti dan aku pahami kaulah yang terbaik yang takkan kumiliki. Semua yang harusnya tetap terjaga, memudar menjadi kenangan. Kita yang semestinya menjadi indah, kini tertutup abadi.

Jika aku ditempatkan dalam kesempatan dimana aku bisa bersamamu malam ini, aku punyasatu rencana malam ini: memiliki dia sepenuhnya tanpa perlu kehadiran ia disisiku. Ibaratnya inilah persiapan mental untuk esok-esok. Walaupun aku menyadari semuanya susah, mimpi lagi. 

Dan inilah garis finisnya. Entah garis start atau finish. Karena pada saat yang bersamaan ini aku dan dia berada disayap yang berbeda. 

Dan ini pertanyaanku: apa dulu yang kurasakan itu adalah cinta?
Bukan, bukan. Sepertinya bukan. Dia bukanlah suatu cinta. Dia adalah sisi lain dari sebuah dunia atau potongan terpisah dari sebuah film, bait yang kadang terlupakan dalam puisi, tapi sesungguhnya merupakan sesuatu yang penting. Penyempurna setiap bagian itu. Tapi barangkali juga dia memang bukan cinta. Dia adalah sisi lain itu, seperti bunga di musim semi; pembangkit jiwaku, meski juga pemadam yang paling unggul. 

Mimpi itu nyata, tetapi perlu beberapa keahlian khusus didalam mimpi itu. Yaitu perasaan cinta, kasih sayang, kejujuran dan ketulusan untuk menikmati mimpi itu dan menghadirkannya menjadi kenyataan di dalam hidup ini.

Oh ya, satu lagi.
Jika kau masih bertanya mengapa waktu dalam mimpimu berjalan-berlari sangat cepat, kau hanya butuh menjalaninya untuk tahu jawab dari mimpi itu.







Comments

Popular posts from this blog

Mocca make me feel so happy

  Mocca, sebuah sesuatu yang sangat sering saya dengar didalam kampus maupun diluar kampus, dikota besar maupun dikota kecil. Banyak yang menyukai mocca. Mocca menurut mereka adalah salah satu minuman favorit yang wajib diketahui dan wajib dicioba. Sepintas terlihat memang minuman ini sungguh membuat lidah ingin mencicipi kelembutan float dan rasa mocca yang begitu menenangkan jiwa. Bandung merupakan kawasan kota yang dapat dibilang mempunyai hawa yang sejuk dan dingin pada saat malam. Saya sering mencoba kebeberapa cafe saat malam datang untuk sekedar menikmati mocca disetiap cafe yang saya kunjungi. Terasa kenikmatan mocca yang sangat menggigit dilidah dan menyenangkan dihati.  Beberapa bulan saya tinggal disini sudah ada beberapa cafe yang saya datangi untuk sekedar hanya menikmati mocca disetiap cafe tersebut. Harga untuk mocca memang sangat tergantung apa yang hendak dipesan. Tapi taste yang menyentuh jiwa tidak dapat dihargai sedikitpun. Kenikmatan, keindahan, aroma, dan rasa

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan antara a

I love you daddy

 When I was a baby 1. He cried when he first saw me. 2. He bought me everything I needed. 3. He smiled when he first heard our first word - even if it wasn’t DADDY. 4. He never gave up teaching me the simplest things. When I am a teenager 5. He works days and nights, and never complains. 6. He still buys me everything I need. 7. He is never mad when my report card is on fire, He smiles and says, “You will do better than this.” 8. He supports me in everything I do. 9. He comes to my tennis games and supports me like a mad-fan. 10. He still reminds me to have my breakfast, lunch and dinner so I’ll never skip them. 11. He sets my latest-hour to be out with my friends. 12. His smile makes me feel much better. 13. His hug can never be replaced by anyone else. 14. Even when he is tired, he still takes a moment of his time, goes to my room and sees me sleep. 15. He loves me for who I really am. 16. He keeps on calling when I don’t pick up the calls. 17. He never yells.