Menahan seperti mengharuskan sesuatu untuk terus bersabar dalam hal-hal tertentu. Tidak bisa dibayangkan saat sesuatu menghujan seperti meteorit yang jatuh ke bumi. Kebahagiaan seperti saat kemarin memang sungguh membahagiakan, tapi ini bukan lagi sebuah kebahagiaan, ceroboh. Penemuan masalah seperti ini tiada bisa dipungkiri akan menyebabkan kegoncangan yang begitu hebat. Saat ini hanya bisa bersabar untuk terus meneliti dampak buruk dari beban yang sedang dihadapi. Selama hidup ini masih dapat menahan dan terus menimbang aspek-aspek yang membuat situasi semakin baik, maka itu kan dijalankan sebaik mungkin dan tidak akan pernah mengulang kejadian dimasa lampau yang membuat semakin rumit dan berkemelut didalam jiwa ini.
Semakin panjang dan lama bila tidak terus diketahui penyebab dan solusi yang ampuh untuk mendinginkan solusi yang terbaik. Waktu tak pernah berhenti dan terus kupalingkan perhatianku terhadap pemecahan kasus yang sedikit meruncing, hingga sampai saat ini.
Ketika semua kata mulai menjadi basi dan tidak berguna, apa yang sebaiknya dilakukan? Mungkin diam. Ketika diam perlahan menjadikan segala sesuatunya hambar, apa yang sebaiknya dilakukan? Mungkin beraksi. Ketika aksi tidak bisa diwujudkan, apa yang sebaiknya dilakukan? Mungkin hanya ada satu, menunggu. Ketika tidak tahu harus menunggu sampai kapan, lalu bagaimana? Ya sudah, terima saja.*
*dikutip dari : http://kenyokania.blogspot.com/2011/10/temuan.html
Comments
Post a Comment