Skip to main content

Rasukan

Menahan seperti mengharuskan sesuatu untuk terus bersabar dalam hal-hal tertentu. Tidak bisa dibayangkan saat sesuatu menghujan seperti meteorit yang jatuh ke bumi. Kebahagiaan seperti saat kemarin memang sungguh membahagiakan, tapi ini bukan lagi sebuah kebahagiaan, ceroboh. Penemuan masalah seperti ini tiada bisa dipungkiri akan menyebabkan kegoncangan yang begitu hebat. Saat ini hanya bisa bersabar untuk terus meneliti dampak buruk dari beban yang sedang dihadapi. Selama hidup ini masih dapat menahan dan terus menimbang aspek-aspek yang membuat situasi semakin baik, maka itu kan dijalankan sebaik mungkin dan tidak akan pernah mengulang kejadian dimasa lampau yang membuat semakin rumit dan berkemelut didalam jiwa ini.

Semakin panjang dan lama bila tidak terus diketahui penyebab dan solusi yang ampuh untuk mendinginkan solusi yang terbaik. Waktu tak pernah berhenti dan terus kupalingkan perhatianku terhadap pemecahan kasus yang sedikit meruncing, hingga sampai saat ini. 

Ketika semua kata mulai menjadi basi dan tidak berguna, apa yang sebaiknya dilakukan? Mungkin diam. Ketika diam perlahan menjadikan segala sesuatunya hambar, apa yang sebaiknya dilakukan? Mungkin beraksi. Ketika aksi tidak bisa diwujudkan, apa yang sebaiknya dilakukan? Mungkin hanya ada satu, menunggu. Ketika tidak tahu harus menunggu sampai kapan, lalu bagaimana? Ya sudah, terima saja.*







Comments

Popular posts from this blog

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan anta...

SMART FEST'09

Sebuah rangkaian acara yang didalamnya terdapat sebuah cerita yang sangat menyenangkan. Acara digelar pada tanggal 1 Nopember 2009 bertepatan dengan hari pengesahan Batik dari UNESCO. Sebuah acara yang menganbil sisi kreatif dari para pelajar SMA Negeri 2 Cirebon. Digelar dengan semangat juang tinggi, meskipun kecaman datang dari berbagai pihak tapi hasilnya adalah sebuah kesuksesan dan keberhasilan dengan dilandaskan kepada keinginan kuat. Sedikit bercerita tentang perjalanan terbentuknya kepanitiaan. Pada saat pertama yang pertama mengajak saya ikut bergabung dikepanitiaan adalah Rani, dia adalah seorang teman saya semasa SMP dan duduk dikelas IPA. Dia menjabat sebagai ketua didalam kepanitiaan PENSI SMANDA "SMART FEST09". Bulan April kita memulai dengan mengumpulkan temen-teman dari kelas 1. Saat itu saya dan temen-teman panitia masih duduk dibangku kelas 2 SMA. Kami mempersiapkan semuanya hingga membutuhkan waktu sekitar 6 untuk memastikan apakah acara ini dapat disetuju...

Sangkut