Terinfeksi dalam sebuah racun yang menyengat lebih sakit dibanding dengan listrik yang kau sengat ditubuh ini. Derau kesalahan terus menderau hingga akhir kisah ini. Berharap semuanya indah dan atmosfer kembali tidak membuat rongga pernafasan ini menyempit kembali membuat pembulu darah menjadi pecah tak beraturan. Tak seharusnya api itu dipijak, tak seharusnya aku bermain api dengan api yang tengah kuhadapi didepan ini. Resah..
Bersendu dalam tawa, terbelalak dalam situasi abstrak, seabstrak situasi yang tengah dihadapi saat ini. Membayangi setiap waktu yang berputar terasa begitu cepat dari biasanya. Ada disini saja masih bersyukur, melihat keindahan kecil didalam hidup ini.
Bersendu dalam tawa, terbelalak dalam situasi abstrak, seabstrak situasi yang tengah dihadapi saat ini. Membayangi setiap waktu yang berputar terasa begitu cepat dari biasanya. Ada disini saja masih bersyukur, melihat keindahan kecil didalam hidup ini.
*keresahan dipagi hari yang berujung pada tulisan ini
Bandung 20 Oktober 2011
Cinta, kebahagiaan, kebinasaan
Comments
Post a Comment