Terkadang saya berpikir, apakah saya orang yang mudah terpuaskan? Atau apalah entah itu istilahnya.
Jum'at, 10/1 | Lantai 1
Pemikiran
itu datang dari beberapa kejadian. Teman main, rekan kerja, bahkan
saudara sendiri. Sampai suatu hari seseorang berkata, "you look so
happy. Enjoying your life. And your life seems like very easy and filled
with so much happiness."
Hidup
saya menyenangkan, meskipun isi blog saya selalu seputar pergalauan. Begitu banyak keajaiban-keajaiban kecil dan doa yang
dikabulkan. Sepertinya tidak wajar justru jika saya mengeluh karenanya.
Tapi ya
hidup saya tidak se-"easy" itu juga. Jadi ingat twitter yang saya kirim
untuk seorang teman, "happy or sad, love or hate, is just a state of
mind. You love it and it feels so lovely. You hate it and it feels
miserable."
Menyimak
pendapat orang mengenai kota yang baru saya pijak ini, mau tak mau saya
amini. Udara panas, jalanan padat, kosan dan makanan mahal (mahal
relatif, tapi jika menggunakan perbandingan, yang pasti lebih mahal
dibanding di kota saya sebelumnya), pekerjaan beda dengan yang
sebelumnya, dan lain-lain. Sebagai newbie, saya percaya dan mengalami
jargon-jargon itu.
Tapi
intinya, saya yang memilih pindah ke sini. Sejak kuliah (meski berat
meninggalkan Cirebon), saya sudah yakin bahwa : suatu hari saya akan
bekerja di kota ini. Dan beruntungnya, saya bekerja di bidang yang saya
sukai. Saya suka, loh ya, belum tentu saya jago. Tapi ya kalau namanya
suka gimana sih?
Dan
satu alasan itu saja, "suka", bikin saya betah. Mungkin saya memang
mudah terpuaskan, mudah merasa senang. Tapi pada akhirnya, saya merasa
beruntung karenanya :)
Jum'at, 10/1 | Lantai 1
Comments
Post a Comment