Skip to main content

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H

Semakin kita banyak melakukan perjalanan, semakin banyak tahu akan sesuatu, dan semakin banyak rasa untuk saling dan tetap menghargai seseorang.  
Bismillahirrahmanirrahim...
Ku mulai tulisan ini dengan melihat keluar jendela dimana. Diawal tahun, pernah suatu saat aku melakukan suatu postingan dalam sebuah jejaring sosial. Aku berkata bahwa, harus lebih banyak perjalanan di tahun 2014 ini. Beruntung tuhan memberikan jawaban dan jalannya dengan berbagai pemaknaan dan pengalaman berharga yang didapat oleh makhluk ciptaannya yang paling sempurnanya dimuka bumi, manusia. 

Denting suara gelas yang berdawai mengenai beberapa sendok kecil yang saling berjatuhan. Ku teringat akan suatu perjalanan belum genap 12 bulan dalam tahun ini. Begitu banyak pengelaman dan kenangan sangat membahagiakan dalam hidupku. Menjadi pribadi yang semakin menyayangi keluarga, semakin menayayangi diri sendiri, berjuang untuk mimpi-mimpi untuk masa depan dan tentunya pada orang yang aku cintai dan aku sayangi setulus hati, seseorang itu kini sedang meraih cita-citanya. Ku sampaikan salam dan rindu ini pada sepucuk kertas surat yang telah lama ku tulis, hanya dengan surat-surat ini aku membuahkan ungkapan atas apa yang kursakan selama ini. 

Malam ini, seperti seharusnya jari-jemari ku mulai bergeliat untuk menulis beberapa ucapan rasa syukurku pada Allah SWT. Terketuk pintu hati untuk terus berbuat lebih dan semakin baik dari hari ke hari. Bersyukur, banyak yang aku rasakan dari orang-orang yang sayang padaku dan aku sayangi. Bagaimana belajar untuk lebih menghargai akan semua hal yang ku hadapi selama ini. Sangat beruntung aku menemukanmu, menuntunku menuju jalan yang benar. Mungkin dalam perjalanan ini, diri ini bagaikan wayang yang harus digerakan oleh seseorang, tapi aku berusaha untuk terus melakukannya dengan sekuat hati. 

Dahulu sering kau ucapkan, "kamu orangnya gampang nyerah" dari hal tersebut aku yakin bahwa ada seseorang yang menginginkan diri ini menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya dan tidak ada kata menyerah sebelum semuanya selesai. 

Kali ini, suara gema takbir terdengar di seluruh wilayah. Tubuh ini merasakan resapan setiap lantunan takbir yang begitu merdu. Merdunya suara ini membuat aku sadar dan yakin bahwa harus menjadi orang yang lebih baik lagi kedepan. Mengubah semua yang buruk menjadi baik dan memperbaiki yang telah baik harus semakin baik. Aku ingat kata-kata untuk tidak cepat menyerah tersebut. 

Alhamdulillah ramadhan tahun ini sungguh berarti untuk hidup saya. Semoga dapat dipertemukan dengan ramadhan tahun depan, semoga renungan ramadhan tahun ini membuat semuanya menjadi lebih indah dan lebih baik lagi. Hanya doa dan renungan akan penyesalan serta semangat untuk berubah yang akan kupanjatkan dan kuminta padamu ya Allah ya rabbi. 

Maaf apabila ada kesalahan yang tidak dapat diterima, maaf apabila tutur kata dan sikap yang belum dapat dijadikan rekan dan orang yang baik untuk kalian, saya tetap berusaha menjadi yang terbaik, kalian adalah alasan saya untuk tetap menjadi yang terbaik, semuanya atas izin Allah SWT. 

Ramadhan membasuh hati yang berjelaga Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H Minal Aidin Wal Faidzin Taqabalallahu minnaa wa minkum. 

Comments

Popular posts from this blog

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan anta...

Sangkut

Places

Setelah beberapa waktu ini engga banyak nulis, akhirnya kali ini bisa nulis juga. Tentu disuasana yang beda sama pemikiran yang berbeda. Waktu rasanya cepet banget kali ini. Mulai nulis taun 2009 (tapi blog lama lupa password, penyakit), ga berasa aja sekarang udah tahun 2016. Tulisan di tahun ke-7 ini banyak rasa-rasa yang udah campur aduk, perjalanan yang berasa bukan kelok-kelok lagi, tapi udah berasa "ribet". Ya, gini adanya. Buat nulis hari ini, banyak kerjaan dulu yang harus diberesin dan gatau tiba-tiba punya inisiatif tingkat tinggi buat beresin beberapa file yang acak-acakan di dekstop sama di beberapa folder laptop. Ya sedikit mendingan dibanding sebelumnya. Yang belum mendingan cuma laptopnya aja, masih jadul (belum mampu beli dan secara ga langsung masih nyaman buat dipake), ya gitulah! :D Ngomong-ngomong ini persis 1 taun lebih 20 harian tinggal di kota orang (Jakarta) dan ya 8 bulan yang lalu genap umur saya di usia 23 tahun. Itu taun kedua sih ngerayai...