Skip to main content

Sentuhan Dan Bisikan Tuhan


Dunia mulai tenang dan cahaya mulai terbenam dari ufuk sebelah timur menuju ufuk sebalah barat. Mereka sebut timur pada saat keberadaan matahari dan aku akan menyebut itu barat pada saat matahari terbenam, tentunya ini berlawan. Cukupkan sejenak dari segala rutinitas yang membelenggu jiwa, tarik nafs dalam-dalam dan rasakan ketenangan ruangan ini, kamar.

Puluhan bintang kecil membunyikan suaranya untuk saat yang tenang ini. Selamanya seperti ini untuk tempat setenang ini. Menyesal bila sampai mereka pergi dan tak bersua kembali untuk menemani ketenangan diruangan ini. Sejuta kali ajakan untuk meninggalkan tempat ini tak akan ku hiraukan, biarkan saja mereka mengucapkan kata-kata tersebut, pada waktunya mereka akan berhenti untuk beriak sendiri.

Kali ini, berbicara tentang tuhan. Tempat indah ini sepertinya tak akan pernah ada dan tak akan aku dapatkan bila tuhan tidak berkehendak untuk aku tinggal ditempat seperti ini. Percayalah semuanya sudah dikehendaki tuhan bahwa aku akan menghabiskan beberapa waktu dalam hidup untuk berdiam diri diruangan ini sampai misi hidup yang tuhan tentukan telah usai.

Mengambil sebuah handuk kering dan kuusapkan di wajah ini. Selesai kegiatan hari ini dan mulai menghempaskan badan di ranjang yang memanjakan dirinya pada badan ini. Tampak semuanya terlihat tenang dan nyaman untuk ku nikmati saat ini. 

Banyak orang berkata bahwa tuhan takan pernah berhenti berbisik dan memberi tahu tentang apa yang seharusnya diperbaiki oleh hambanya. Beberapa hari yang lalu, pembuktian akan kata-kata tersebut aku aminkan. Ada sesuatu yang salah akan diri dan kegiatan disetiap harinya. Bisikan tuhan itu nyata dan teledornya, bahkan diri ini tak menyadari bisikan tuhan yang selalu diberikan olehNya.

Memang semua ini salahku, yang terlalu sibuk mengejar kehidupan. Bersyukur tuhan tak pernah hilang dari hidupku. Bersabar dan terus bersabar untuk dapat menjajaki lembaran baru. Tetapi bisikan tersebut memang mengingatkanku bahwa ada yang harus dibenahi dalam diri ini.

Kali ini, raga tak mendapatkan kenyamanan dari kemanjaan tempat tidur. Rungan ini yang selalu membuat tenang pikiran, kali ini tak tampak menenangkan pikiran. Bahkan beberapa hari ini, diri ini harus melarikan diri dari ruangan ini dan mencari tempat baru bersama mereka untuk mendapatkan kembali kenikmatan yang selalu aku dapatkan, terima kasih teman.

Mungkin untuk saat ini, tuhan berbisik seperti ini. Untuk kedepannya, tuhan pasti akan berbisik kembali tentang apa yang harus diperbaiki. Tetapi, tidak untuk kedepannya. Jangan sampai tuhan membisikan yang hingga berkali-kali hingga diri ini membenahi apa yang harus dibenahi. Peka untuk setiap bisikan pertama yang diberikan tuhan. Aku akan mencobanya.

Selesai sudah semuanya, terima kasih untuk bisikan dan semuanya. Sadarilah bahwa diri ini mulai menyadari. Menyadari diri ini memang sulit, tapi tetap saja aku ucapkan terima kasih banyak. Maaf telah banyak mengecewakanMu. Maaf telah mengecewakan kalian semua. Terima kasih untuk tuhan, keluarga dan kerabat yang dalam beberapa hari ini telah membuat susana ini kembali menarik dan tenang seperti sediakala. 

Esok hari, matahari di ufuk timur akan membantuku untuk membuat lembaran baru dengan segala hal yang menyenangkan, aku percaya itu.




Saat diri ini menyadarinya
Bandung, 9 Desember 2012

Comments

Popular posts from this blog

Study Tour SMANDA Cirebon 2009

Berita ini saya ketik ulang satu tahun setelah peristiwa ini terjadi .. Cirebon 2 Nopember 2010 Malam ini begitu dingin,lelah mendera,tapi apa daya ,jadwal harus kami penuhi dengan berbagai kekesalan didalam diri kami (Panitia PENSI SMANDA Cirebon) .Kami selesai mengadakan sebuah acara akbar disekolah yaitu PENSI pada tanggal 1 Nopember 2010 dari pagi hingga malam .Pada hari senin malam sudah harus berangkat menuju Yogjakarta .Sebenarnya surat keberatan telah diajukan keada pihak sekolah agar memundurkan beberapa hari dari jadwal PENSI agar para panitia dapat beristirahat pasca acara PENSI selesai. Pukul 22.00 WIB saya berkumpul bersama teman-teman didepan gerbang sekolah .Terlihat beberapa BUS PARIWISATA telah berkumpul layaknya angkot disiang hari yang ngetem .Saya duduk disebelah pacar saya (itu dulu sekarang sahabatan )Qoni'ah Azrina Masrur .Saya duduk dan berencana untuk melanjutkan istirahat saya yang sempat tertahan.pukul 23.00 WIB bus pun berangkat dan saya perlahan-lahan...

SMART FEST'09

Sebuah rangkaian acara yang didalamnya terdapat sebuah cerita yang sangat menyenangkan. Acara digelar pada tanggal 1 Nopember 2009 bertepatan dengan hari pengesahan Batik dari UNESCO. Sebuah acara yang menganbil sisi kreatif dari para pelajar SMA Negeri 2 Cirebon. Digelar dengan semangat juang tinggi, meskipun kecaman datang dari berbagai pihak tapi hasilnya adalah sebuah kesuksesan dan keberhasilan dengan dilandaskan kepada keinginan kuat. Sedikit bercerita tentang perjalanan terbentuknya kepanitiaan. Pada saat pertama yang pertama mengajak saya ikut bergabung dikepanitiaan adalah Rani, dia adalah seorang teman saya semasa SMP dan duduk dikelas IPA. Dia menjabat sebagai ketua didalam kepanitiaan PENSI SMANDA "SMART FEST09". Bulan April kita memulai dengan mengumpulkan temen-teman dari kelas 1. Saat itu saya dan temen-teman panitia masih duduk dibangku kelas 2 SMA. Kami mempersiapkan semuanya hingga membutuhkan waktu sekitar 6 untuk memastikan apakah acara ini dapat disetuju...

Lost You

Bagiku ini merupakan saat terberat dimana semuanya selesai. Saya tau ini bukan berarti kita selesai berhubungan, tapi kita mencoba merasakan untuk menjadi seseorang yang berubah menjadi dewasa. Aku ingat saat engkau berbicara bahwa kita masih memiliki jalan yang panjang. Umur kita saat ini 18 tahun dan ini tergolong usia yang sangat labil dan terhitung masih panjang untuk mendapatkan apa yang dikehendaki.  Pada awalnya sungguh tak percaya bahwa ini terjadi. Semuanya berjalan dan berguncang begitu cepat dan dahsyat. Bulan Agustus 2010, pertama kalinya kita berpisah kota dan hubungan kitapun berpisah juga. Agustus 2010 menyisakan cerita yang begitu dalam. Dibulan ini aku merasakan atmosfer baru tentang perkuliahan dan engkau demikian halnya. Sebuah bulan yang sangat luar biasa, dapat menceritakan sejarah dari kami berdua.  Agustus, nama bulan ini layaknya nama ayahanda tercinta Wawan Agus Heryana. Nama yang bagus bukan? Bulan ini sangat banyak cerita yang terjadi dari tahun ke...