Memang, beberapa tahun belakangan ini engkau merasa semuanya menjadi sebuah perjalanan yang sangat menyusahkan bagi hidupmu. Melalui semua cobaan yang diberikan tuhan yang kau anggap sebagai cobaan terberat untuk terus yakin bahwa semuanya akan berlalu.
Dahulu, pertama kali bertemu denganmu, aku mendapatkan banyak sekali kenangan yang sangat indah dan hingga kini tak dapat dilupakan. Perbincangan dan kesan mendalam selalu teringat dalam hidup ini. Tidak banyak orang dapat menikmati semua canda serta kata-kata yang engkau perbincangkan. Sungguh, ini sesuatu yang berharga dalam hidupku untuk mendengar semua ocehanmu, sangat menyenangkan bagiku.
Banyak orang berkata bahwa Tuhan adalah segalanya dalam hidup ini. Dialah yang dapat mengatur jalannya kehidupan. Kita hanya menjalankan dan berusaha untuk terus meperbaiki diri. Aku tahu, semuanya sudah menjadi takdir dan itu memang sudah dicatat dalam "buku harian" Tuhan.
Pertemuan denganmu memang sangat singkat sekali, singkat. Tapi itu meninggalkan kesan mendalam dan aku memang sungguh terhentak ketika mendengar kabar bahwa kau tak ada didunia lagi. Tuhan telah memanggil kembali. Rasa sesal telah meninggalkan banyak cerita tentangmu dan gurauanmu itu menjadi semakin menjadi untuk saat ini. Maaf tidak bisa menjadi tempat tuangan kata-katamu lagi. Maaf.
Di media ini, kusalurkan beberapa penyesalan dan beberapa cerita tentangmu. Sadar bahwa kini aku tak bisa lagi mendengarkan ekspresi dan suaramu. Bagiku kau adalah sesuatu yang berharga. Maafkan aku yang tak ada pada saat-saat terakhir engkau hidup dan tertawa. Sekarang, aku hanya bisa tersenyum mengenang masa lalu yang telah dilalui. Semoga semua yang telah diperbuat itu adalah jalan bagimu untuk menuju surga.
Tuhan, aku tahu bahwa semuanya akan kembali padamu, tapi mengapa semuanya terasa begitu mendadak? Secepat ini aku bertemu dan secepat itulah engkau meninggalkanku.
Tuhan, tolong titip salamku untuknya, bahwa aku sangat menyayangi dan merindukannya. aku mohon tuhan..
Cirebon, 28 Desember 2011
Saat orang tersayang telah tertidur pulas..
Comments
Post a Comment