Skip to main content

Jika Saya Bercerita

Kau terdiam disampingku, "ternyata hati ini banyak menelan kepahitan, entah harus kemana perginya, ternyata dunia tak seindah yang ku katakan, ternyata dunia telah menelannya" tiba-tiba dalam diri ini mengatakan sesuatu yang tanpa ku sadari bahwa hanya dirimu yang masih tetap setia untuk menemaniku di kesendirian ini. Terlepas semuanya, kemana semua yang indah dan selalu tertawa?

Berulang kali kupikirkan dengan sangat dalam, membuat seluruh sel-sel otak dan nafas ini terengah dan teremas. "Selalu kah hal seperti ini menyelinap masuk di kehidupanku?" aku menanyakan untuk kesekian kalinya, di dalam kontemplasi yang ku lakukan beberapa waktu ini, diri ini menggambarkan rapuhnya sebuah sesuatu yang terlalu mudah untuk di patahkan. Tetapi dari seluruhnya, diri ini mengatakan bahwa tak ingin ku sendiri, tak pernah ku berharap seperti ini.

Ku kayuh hidup ini
Semuanya terlalu rumit untuk ku lalui sendiri
Yang berkehendak telah menancapkan keinginannya
Kini hanya sendiri disini untuk terus dihakimi
Suara parau tak mampu untuk menggema
Sadar bahwa semuanya harus ku jalani
Tak pernah dapat di mengerti
Biarlah kuasa ilahi yang memberi
Aku tetaplah aku, tak dapat di mengerti

Mengatakan sesuatu pada alam, kau bilang bahwa alam akan mendengar dan bereaksi lebih dari yang di bayangkan. Pernah ku bertanya, "apakah semuanya harus seperti ini? mengapa harus seperti ini?" terenyuh akan pertanyaan yang selalu ku lantunkan hingga membuat telinganya terusik, dan kau pun menjawab "ilahi, hanya ilahi yang mengetahui. kita hanya menjalani dan memngambil secercah pengalaman dan pelajaran yang tak pernah kita pernah pikirkan sebelumnya". Terlalu lama untuk menanyakan sesuatu yang mungkin jawabannya hanya akan ku temukan bersama dengan yang menjadi imanku, hanya dariNya.

Melukiskan indahnya hidup, kain apapun tak akan mampu untuk menerima coretan gambar ini, langit dan bumi pun sepertinya tak akan mampu. Terlalu banyak warna-warna indah yang dahulu menghampiri, lalu pergi lagi. Tetapi tetap saja selalu kulihat indahnya warna yang telah ku oleskan perlahan, seiring dengan cerita hidup ini yang selalu ku lihat menakjubkan. 

Tertawa, tersiksa, tersungkur, dan segala macam cerita selalu menemani hidup. Fase hidup selalu berubah. Banyak orang mengatakan bahwa roda selalu berputar, ku yakini bahwa apapun akan berputar. Bukan berarti diri ini meyakini bahwa dalam waktu cepat atau lambat "karma" yang banyak orang katakan akan menjerat balik pada pihak itu. Tak ada maksud apapun, tetap menjadi yang terbaik yang menikmati hidup, dunia akan terlupa dan hinggap pada dunia yang kelak akan kekal dan abadi. 

Kali ini, mengatakan pada sang bulan. Kali ini memang lebih terasa, semuanya lenyap tak bersisa. Kau mengatakan bahwa dunia tak akan selalu tampak indah, kadang akan pergi masa-masa yang mudah dan tawa yang cerah, kali ini terdiam yang akan menjadi rasa yang dinikmati oleh diri ini. 

Kurangi, kurangi lukaku. Temani sepiku...

Hingga suatu saat nanti, tubuh ini tak bertuan dan tak terjaga dengan hal adanya. Selamanya, selama-lamanya, temukanlah aku yang terlepas ini. Hendak kemana lagi harus melangkahkan langkah ini. 

Malam yang tak berseri, indah tak dapat ku nikmati, dalam hati ini yang selalu tak letih untuk memberikan maaf sebagai ungkapan cinta yang tak pernah letih. Dan ku harap, tak akan pernah kembali lagi, tak perlu untuk menangisi lagi, biarkan hal ini mengalir sampai nanti. 

Kali ini, biarkan saya bercerita dengan tuhan. Bersuara denganNya yang memberikan suara ini. Berkata denganNya. Lalu diam merenungkannya. Lalu biarkan seleksi dan sikap Tuhan bekerja pada hati setiap orang.



Kota Mati, 2015 



Comments

Popular posts from this blog

SMART FEST'09

Sebuah rangkaian acara yang didalamnya terdapat sebuah cerita yang sangat menyenangkan. Acara digelar pada tanggal 1 Nopember 2009 bertepatan dengan hari pengesahan Batik dari UNESCO. Sebuah acara yang menganbil sisi kreatif dari para pelajar SMA Negeri 2 Cirebon. Digelar dengan semangat juang tinggi, meskipun kecaman datang dari berbagai pihak tapi hasilnya adalah sebuah kesuksesan dan keberhasilan dengan dilandaskan kepada keinginan kuat. Sedikit bercerita tentang perjalanan terbentuknya kepanitiaan. Pada saat pertama yang pertama mengajak saya ikut bergabung dikepanitiaan adalah Rani, dia adalah seorang teman saya semasa SMP dan duduk dikelas IPA. Dia menjabat sebagai ketua didalam kepanitiaan PENSI SMANDA "SMART FEST09". Bulan April kita memulai dengan mengumpulkan temen-teman dari kelas 1. Saat itu saya dan temen-teman panitia masih duduk dibangku kelas 2 SMA. Kami mempersiapkan semuanya hingga membutuhkan waktu sekitar 6 untuk memastikan apakah acara ini dapat disetuju...

Keep smile with me

Tiga hari sudah kita tak bersua, tak bersapa dan takada kabar. Engkau disana dan aku disini. Meskipun kau disana dan sedang merasakan kesedihan yang begitu hebat, aku senantiasa menunggumu untuk kembali bercanda dan tertawa.  Tiga hari ini engkau menghilang entah kemana. Hujan yang terus mengguyur kota Bandung terus menemaniku. Melawan semua masalah itu memang terkadang sulit dan menyebalkan. Semuanya begitu berat sehingga engkaupun meminta waktu untuk menyendiri. Tiga hari ini apa yang kau lakukan? menyendirikah? bersenang-senangkah? akupun tak tahu apa yang terjadi. Akhir-akhir ini angin dan hujan berhembus dan mengguyur kota Bandung begitu kencang dan deras. Seluruh pesan masuk dan telepon masuk di handphoneku tak tercantum panggilan masuk ataupun pesan masuk darimu. Hey, tetaplah tertawa dan tersenyum denganku. Kesenanganlah yang akan membawamu menuju kegembiraan dikala matahari dan bulan menyinari bumi. Kicauan burung yang turut serta membuat kuping terasa ditemani d...

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan anta...