Tak pernah dapat dinginkan oleh semua orang bahwa kita menghabiskan waktu untuk terus bercerita dan membagi semua yang dialami pada waktu-waktu hidupnya. Suara parau dan tubuh yang lemah tengah tertahan diatas sebuah ranjang kayu panjang yang reot. Duduk terpaku diatas kasur tersebut dengan punggung diselipkan oleh timbunan bantal yang mengakiatkan badan terasa tegak dan tampak duduk. Selimut menggulung hampir seluruh badan. Terpaku yang dirasakan saat ini, mulailah wajah menunduk akan kondisi seperti ini, terlihat tragis. Datang seorang perempuan paruh baya yang memberikan secangkir teh susu hangat, dia tahu bahwa aku sangat menyukai minuman tersebut baik dalam kondisi sehat maupun tengah tersungkur seperti ini. Tak ayal dari tingkah lakunya, menandakan bahwa dialah yang saat ini memperhatikanku secara keseluruhan. Tatapannya mengindikasikan bahwa mata tersebut tak akan pernah terlepas ataupun menghindar sedikitpun dari badan yang rapuh, aku. Gelagat wanita tersebut seak...
Menulislah dan terus menulis, maka kau hidup - Fakhri Azzumar