Skip to main content

Pertemuan Singkat

Gemericik hujan membasahi wilayah ini dalam bulan ini. Angsa-angsa berlarian kesana kemari menyambut datangnya hujan yang dalam beberapa bulan terakhir jarang sekali datang. Hawa yang dulu panas berubah menjadi sejuk dan dingin. Gadis kecil itupun tersenyum gembira dan terlihat dari mukanya yang tampak cerah merona saat duduk dibawah jendela untuk melihat hujan.

Tetesan embun kini menetes diujung genting rumah gadis kecil itu. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Terlihat matanya sendu saat ini, padahal hujan telah datang. Pipinya tiba-tiba tidak merona seperti apel yang terlihat menarik. Tak ada yang dilakukannya, hanya diam tak bergerak sedikitpun dari kayu jendela kecil dikamarnya itu. Mungkin dia akan lebih lama lagi untuk melihat hujan kali ini dengan ekpresi yang tak pernah kulihat sebelumnya.

Hari ini seolah semuanya terjadi begitu saja. Tanpa ada lika-liku kehidupan sebagaimana orang lain dalam menjalankan hidup. Gadis itu terlihat saat ini memegang bolpoint dan sebuah buku kecil. Kulihat dia menulis beberapa kata atau mungkin banyak kata, tak jelas dalam pupil mata ini karena saat itu hujan dan aku berada diseberang rumahnya. Aku merasakan apa yang dia rasakan dijauh sana, tentunya dengan perhatian yang saat ini ku curahkan padanya.

Gadis kecil itu mungkin merasakan adanya kehadiran dariku, lirikan matanya beberapa saat mengarah padaku, tetapi hanya sebentar, sekejap. Kulihat dia merubah posisinya untuk membelakangiku. Rambutnya kini yang ku lihat dari tempat ini. Hitam warnanya, indah dan kontras dengan warna kulitnya yang putih. Akupun sedikit mengalihkan pandangan untuk tak melihat kearah dia lagi. Kini kuusahakan untuk tak melihat dia dijendela itu dan kini aku pergi untuk mengambil secangkir teh yang sudah tersedia di ruang makan didalam rumahku.

2 jam berlalu dan aku merasakan bahwa aku perlu untuk melihatnya kembali..

Kulihat dia terhenpas badannya tepat di jendela dimana dia berada. Entah apa yang kini diperbuat oleh gadis kecil itu saat ini. Pandanganku kali ini sedikit tidak berniat untuk memperhatikannya kembali. Kuharap aku tak pernah akan melihat dia kembali, penyebabnya dia terlalu curiga dan takut ketika aku melihat kearahnya pada waktu dia menulis sesuatu dibuku kecil dari tempat dimana aku berada. Seperti halnya mata yang sudah lelah, kini aku menghendaki untuk berpindah dari tempat ini dan masu kedalam rumah kembali untuk meninggalkan dia dan tak berniat untuk melihatnya kembali.

Beberapa saat kemudia, riuh sirine dan keributan orang disekitar rumah ku dan tepat didepan rumah gadis kecil yang beberapa waktu yang lalu aku memperhatikannya. Kulihat banyak orang menangis, bersedih, bahkan ada yang berteriak histeris melihat kondisi didepan rumah tersebut. Mata ini sedikit mengkerut, memikirkan sesuatu sesaat setelah melihat kejadian tersebut. Perasaan ini kemudian berubah, sekejap.

Hembusan angin, berpikir apa yang harus dilakukan dan apa yang tersirat dalam benak ini adalah hanya terdiam melihat semuanya. Kenapa tidak dari tadi dia menyuruhku untuk menolongnya. Kenapa tidak dari tadi dia berteriak kepadaku agar aku menghampirinya. Kenapa tidak dari tadi dia memberikan tanda agar aku segera bergegas mendekati dan mengerti apa yang sedang dia kerjakan dan apa yang dia inginkan dalam waktu tadi. Kenapa semuanya seperti ini? 

Sosok putih, kertas putih, tubuh kecil, manis, lucu, rambut bagai air sungai dan bibir yang manis. Itu kenangan yang aku dapat dan itu aku kenang hingga kapanpun. Dan aku ingin berkata bahwa aku sayang kamu..



Rusa Biru

140212

Comments

Popular posts from this blog

Mocca make me feel so happy

  Mocca, sebuah sesuatu yang sangat sering saya dengar didalam kampus maupun diluar kampus, dikota besar maupun dikota kecil. Banyak yang menyukai mocca. Mocca menurut mereka adalah salah satu minuman favorit yang wajib diketahui dan wajib dicioba. Sepintas terlihat memang minuman ini sungguh membuat lidah ingin mencicipi kelembutan float dan rasa mocca yang begitu menenangkan jiwa. Bandung merupakan kawasan kota yang dapat dibilang mempunyai hawa yang sejuk dan dingin pada saat malam. Saya sering mencoba kebeberapa cafe saat malam datang untuk sekedar menikmati mocca disetiap cafe yang saya kunjungi. Terasa kenikmatan mocca yang sangat menggigit dilidah dan menyenangkan dihati.  Beberapa bulan saya tinggal disini sudah ada beberapa cafe yang saya datangi untuk sekedar hanya menikmati mocca disetiap cafe tersebut. Harga untuk mocca memang sangat tergantung apa yang hendak dipesan. Tapi taste yang menyentuh jiwa tidak dapat dihargai sedikitpun. Kenikmatan, keindahan, aroma, dan rasa

Bukan Retak, Tetapi Patah

Siang ini saya mendapat telepon dari Ayah. Biasanya beliau hanya menghubungi melalui whatsapp atau pesan singkat melalui handphonenya. Itu pun dapat dihitung dalam satu tahun, mungkin tiga kali dalam satu tahun, banyaknya empat atau lima kali satu tahun. Tidak pernah lebih.  Disaat yang sama, kebetulan saya sedang istirahat makan siang, sungguh kebetulan. Kebetulan, saya sejujurnya tidak percaya dengan hal kebetulan, tetapi kali ini alur ceritanya seperti itu. Siang ini matahari begitu terik, saya baru saja menyeruput minuman es teh manis, favorit untuk ukuran saya dan keadaan kantong saku saya, hehe. Selama saya berada di kota orang, saya tidak pernah berbicara panjang lebar dengan Ayah. Semuanya selalu berjalan dengan cepat, singkat dan padat. Tanpa basa-basi. Itu salah satu karakter Ayah saya, ternyata menurun pada diri saya. Topik pembicaraan yang disuguhkan Ayah sungguh membuat heran, tidak biasanya beliau menghubungi saya dan bercerita layaknya sebuah percakapan antara a

I love you daddy

 When I was a baby 1. He cried when he first saw me. 2. He bought me everything I needed. 3. He smiled when he first heard our first word - even if it wasn’t DADDY. 4. He never gave up teaching me the simplest things. When I am a teenager 5. He works days and nights, and never complains. 6. He still buys me everything I need. 7. He is never mad when my report card is on fire, He smiles and says, “You will do better than this.” 8. He supports me in everything I do. 9. He comes to my tennis games and supports me like a mad-fan. 10. He still reminds me to have my breakfast, lunch and dinner so I’ll never skip them. 11. He sets my latest-hour to be out with my friends. 12. His smile makes me feel much better. 13. His hug can never be replaced by anyone else. 14. Even when he is tired, he still takes a moment of his time, goes to my room and sees me sleep. 15. He loves me for who I really am. 16. He keeps on calling when I don’t pick up the calls. 17. He never yells.